Air Bersih & Sanitasi yang Layak di NTB


        Tujuan SDGs keenam yaitu air bersih dan sanitasi layak. Tujuan tersebut berupaya untuk menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Air dan sanitasi merupakan dua hal yang berkaitan erat. Setiap ada air minum atau air bersih maka pasti akan ada air limbah. Berdasarkan seminar nasional FMIPA Universitas Terbuka 2018 oleh Vita Elysia, tidak kurang dari 85% air bersih berubah menjadi air limbah. Sebagai gambaran, apabila satu orang menggunakan 100 liter air perhari untuk minum, mandi, cuci, kakus, maka air yang dibuang menjadi air limbah sekitar 85 liter per hari. 

        Air bersih dan sanitasi yang baik sangat penting dalam menunjang kesehatan manusia. Tetapi, tidak semua daerah bisa mengakses air bersih dan sanitasi yang layak, terutama di daerah yang tertinggal. Mengetahui daerah mana saja yang memiliki memiliki akses tersebut maupun tidak, sangat diperlukan untuk menentukan kebijakan bagi pemerintah. Oleh karena itu, data yang akurat, relevan, dan lengkap sangat dibutuhkan dalam membuat kebijakan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Berikut adalah data persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak di Provinsi NTB.

Sumber: Badan Pusat Statistik

        Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak di Provinsi NTB pada tahun 2015-2022 sebagian besar terus mengalami peningkatan. Selain itu, dapat dilihat juga data mengenai persentase ruta yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak. Pada data tersebut, pada tahun 2018-2020 persentase ruta yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum di Provinsi NTB terus mengalami peningkatan. Presentase tertinggi dimiliki oleh Kota Mataram, sedangkan presentase terendah dimiliki oleh Kabupaten Lombok Timur.

Sumber: Badan Pusat Statistik

        Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti., dkk, perilaku masyarakat terhadap sanitasi lingkungan secara umum di Kabupaten Lombok Timur termasuk baik, dengan tingkat pengetahuan yang cukup tinggi, sikap yang pro-kebersihan serta keyakinan bahwa lingkungan yang bersih dapat membuat kehidupan menjadi  lebih  sehat,  walaupun  pada  tataran  tindakan  praktis,  masih  cukup  banyak anggota masyarakat   yang   tidak   melaksanakan kegiatan-kegiatan   yang   termasuk dalam  kategori  perilaku  hidup  bersih  dan  sehat.  Selain itu, masalah  ketersediaan  air  bersih  dan sanitasi   dapat berdampak pada meningkatnya   kejadian   stunting   yang memiliki   dampak kesehatan  jangka panjang.

Komentar

  1. Tentu saya semua elemen masyarakat harus saling bahu membahu untuk segara menyelesaikan permasalahan ini. Semoga cepat terselesaiikan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Dia

Dengan Artificial Intelligence Semua jadi Mudah

Menulis di Mata Saya